Jumat, 14 November 2014

Awal Baru!

Memutus Tali Kedukaan, Menjemput Hari Penuh Pengharapan
Tahun baru adalah awal, di belakangnya ada sebuah akhir yang menyisakan sebuah cerita dan memberikan pembelajaran. Sebuah akhir adalah awal dari sesuatu yang baru. Banyak hal yang merupakan suatu akhir yang menyakitkan, entah itu akhir dari sebuah percintaan, akhir sebuah perjalanan atau akhir sebuah pertemuan, tetapi banyak juga akhir yang membahagiakan. Di antara tiga akhir tersebut, salah satu di antaranya adalah akhir yang sangat menyakitkan, sebuah perpisahan yang merupakan akhir dari pertemuan.
Perpisahan adalah hal yang sangat menyakitkan, ia menyayat hati dan jika tidak diobati maka ia akan menumpahkan darah duka yang bececeran sepanjang perjalanan hidup, sebuah perpisahan yang tercipta karena kematian adalah cara terbaik mematikan manusia yang masih hidup, ia mati karena terlalu dalam menjelajahi batas kedukaan, terlalu dalam belasungkawa yang disisakan oleh kematian orang yang dkasihinya itu. Orang yang terlalu jauh menjelajahi batas duka cita akan menjadi seperti mayat hidup, raganya ada tetapi jiwanya kosong.
Hari-hari yang dilalui seseorang atas kematian orang yang dicintainya membuat gairahnya hilang, semangatnya mengendur dan senyum di wajahnya memudar. Banyak orang yang datang menghibur dan mengatakan bahwa semua orang pasti akan mati, pun dengannya dan jika Tuhan menghendaki ia bisa bertemu dengan orang yang dicintainya dan telah terpisah oleh kematian di hari kebangkitan kelak.
Dalam menghadapi orang yang terlalu dalam menyelam dalam kedukaan, berlarut dalam kesedihan, diperlukan kiat khusus agar semua semangatnya kembali, merekahkan senyum yang telah lama hilang dan meningkatkan gairah hidupnya. Perlu orang-orang terdekat untuk menemaninya, menghiburnya dan memberikan kata-kata motivasi. Namun, hal yang paling krusial adalah menumbuhkan semangat hidup dari orang yang ditinggal kematian, perlu diberikan pemahaman padanya dengan mengajaknya keluar melihat dunia dan belajar dari alam terkembang ini, bahwa dunia itu sementara, ia bersifat fana, pun dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya, yang kekal hanyalah Tuhan Yang Maha Esa.
Ketika pemahaman orang itu muncul setelah kita ceritakan dan perlihatkan kenyataan yang ada di dunia, maka semua akan kembali kepada dirinya, ia butuh sebuah penerimaan. Ada kata-kata bijak yang menyatakan bahwa pemahaman adalah langkah pertama untuk penerimaan, dan hanya dengan penerimaan ada kesembuhan.
Kematian memang akhir kisah antara dua orang yang saling mencintai, tetapi ia tidak dapat dijadikan sebagai alasan pembenar bahwa kita bisa bersikap putus asa dan tidak bergairah dalam menjalani hidup. Kematian orang yang kita cintai terkadang menjadi awal bagi kita untuk mewujudkan segala mimpi yang belum terwujud dari orang yang kita kasihi dan percaya bahwa meskipun ia telah ada di dunia ini dengan keajaiban Tuhan ia bisa melihat segala tindak tanduk kita.
Pemahaman seperti itu akan menjadi awal yang baru bagi orang-orang yang ditinggal mati oleh orang yang dicintainya untuk memulai hari baru, menumbuhkan semangat positif dan berjuang sekuat tenaga agar bisa menjadi kebanggaan dia yang telah pergi. Sesungguhnya cinta itu nyata, meski dipisahkan oleh kabut kematian, sekat antara dua dunia yang berbeda ia tetap dapat dirasakan keberadaannya. Inilah yang menjadi energi awal yang baru, setiap orang yang ditimpa kedukaan akan lebih kuat dari orang lain dan melesat bagai roket dan melampiaskan segala rindunya pada orang yang dicintai namun terpisah dunia itu dengan menebar kebaikan, memberikan kebermanfaatan bagi sekitar agar apa yang dilakukannya dapat dirasakan energi positifnya oleh dia yang telah pergi.
Setelah semua gejolak itu dilalui, maka siaplah kiranya seseorang yang tadinya terjebak dalam duka untuk menyusun segala hal barunya dengan perfect, matang dan bahkan sangat visioner, seseorang bisa membuat daftar perbuatan baik yang dapat ia lakukan di setiap hari yang baru, ia akan berpikir positif dan selalu bersemangat menjalani hari. Kedukaan yang telah dilaluinya adalah fase hidup yang harus ia lalui, dan dengan latar ingin membahagiakan dan membanggakan orang terkasih yang telah tiada ia akan memiliki energi super dari orang kebanyakan. Akan ada pelangi yang berbinar setelah hujan lebat, termasuk setelah badai duka berlalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar