Rumahku
Pulang aku setelah perjalanan panjang menuju lupa
Pulang aku setelah kata menyerah terucap dari katup bibir yang membiru
Pada pintu rumah tanganku mengayun meminta pintu dibuka
Pada lantai dingin yang dulu biasa kupijak kusampaikan rindu yang menggebu
Perjalanan ini telah memakan jiwaku yang meminta sepiring lupa
Lupaku kalah oleh sepiring rasa yang selalu meminta tambah tiada henti
Lelah aku mengejar lupa,
Lelah aku mencuri ingatan-ingatan untuk kukubur lebih dalam hingga perut bumi
Waktuku ingin kuhabiskan di rumah yang dulu selalu menyambut lelahku
Waktuku ingin kuhabiskan di rumah yang dulu menjadi tempat untukku tertidur lelap
Pintu tak terbuka,
Tetangga dari rumah sebelah datang menyapa,
Darimana saja? Tanyanya
Rumahmu kosong begitu lama, tak terurus dan terawat dalam waktu yang lama, katanya.
Mataku mulai berair dibelai angin yang menjadi dingin
"Tapi rumahku kini begitu rapi, begitu asri dan lestari"
Senyumku menyambut tutur kataku
Tetangga dari rumah sebelah tersenyum, "Ya, ada penghuni baru yang merawatnya"
Penghuni baru,
Rumahku telah diisi oleh penghuni baru,
Penghuni baru,
Penghuni baru,
Penghuni baru,
Penghuni baru,
Penghuni baru, aku berbalik, meninggalkan tetangga sendiri,
Aku berbalik tanpa menunggu pintu yang kuketuk terbuka,
Aku berbalik dengan hati yang tabah,
Rumahku, ingatanku tentangmu benar-benar harus kulupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar