Selasa, 28 Oktober 2014

Urusan Menjaga Hati

Ada orang-orang baik yang datang memberimu kenyamanan dan kebahagiaan tapi hanya singgah sebentar dalam hidupmu. Kau berharap ia menjadi pasangan hidupmu, tapi ternyata ia datang untuk menguji kesetiaanmu pada cintamu yang hakiki, cintamu untuk suami/istrimu kelak,cinta yang suci lillahita'ala.
Lumrah rasanya ada perasaan berbunga-bunga ketika orang seperti itu hadir dalam hidupmu, walau sesaat. Ia akan menjadi penghias yang sedikit meramaikan hatimu yang kosong, sepi dan polos, hati yang sebelumnya tanpa warna dan membosankan. Namun, sesuatu yang tak kau duga adalah, sesungguhnya itu adalah ujian nyata bagimu. Apakah kau akan memelihara kesetiaanmu untuk orang yang benar-benar akan menjadi teman hidupmu atau kau terlalu terbawa perasaan dan bertindak di luar batas-batas kewajaran, tentu batas yang telah digariskan agama.
Terkadang, kau berpikir dapat memiliki dia selayaknya yang orang-orang dambakan ketika mereka sedang menyukai seseorang, kau berangan-angan bahwa kau dapat meluapkan seluruh kasih dan sayangmu pada dia yang kau "cinta", kau membayangkan betapa bahagianya jika hal tersebut benar-benar terjadi. Sadarilah, jika itu memang terjadi, kau akan bahagia tapi semu, memang akan menyenangkan tapi kesenangan jangka pendek. Bahkan ketika kau menaruh rasa saja, kesenangan yang timbul justru dibayangi rasa bersalah bukan? bagaimana jika kekasihmu yang sejati, jodoh dunia akhiratmu benar-benar menjaga dirinya untukmu seutuhnya, bahkan untuk melihat perempuan ia sedemikian rupa menjaga pandangan, menjaga mata dan hati, sementara kau?
Kau tahu, bukan hanya kau yang merasakan seperti itu, aku pun begitu. Aku menyukai orang lain, pernah rasanya aku berpikir bagaimana rasanya memilki kekasih yang belum halal baik secara lahir maupun batin, dalam doa sering kuucap namanya agar ia menjadi teman hidupku, tapi bagaimana jika jodohku bukanlah ia, dan bagaimana rasanya menjadi jodohku ketika tahu bahwa kekasihnya selama ini mendoakan orang lain untuk menjadi teman hidupnya, bukankah secara langsung aku melukainya?
Urusan perasaan itu memang rumit kawan, menjaga hati untuk tetap utuh juga tidaklah mudah, tapi ingatlah, kadang ada perasaan "aneh" menjelma menjadi nafsu ketika kau membiarkan setan kecil masuk dalam hatimu, termasuk angan-angan itu sendiri.

-Mae Hwa, di saat suara lagi abis-abisnya, ingusan pula, belum packing untuk ke jogja besok pagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar